Home » Berita Kesehatan » Penyakit Akibat Kerja yang Mesti Diwaspadai 2024

Penyakit Akibat Kerja yang Mesti Diwaspadai 2024

Penyakit pengaruh kerja adalah gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang pengaruh rutinitas atau paparan zat tertentu di daerah kerja. Ada berbagai variasi penyakit pengaruh kerja dan masing-masing mempunyai pemicu atau penyebab yang berbeda.

Penyakit pengaruh kerja penting untuk dikenal, sebab banyak orang tidak sadar bahwa keluhan yang mereka natural adalah pengaruh dari pekerjaan mereka sehari-hari. Untuk mengenal lebih jauh mengenai penyakit pengaruh kerja, mari simak ulasan berikut ini.

Beragam Penyakit Imbas Kerja

Keluhan yang disebabkan penyakit pengaruh kerja dapat dihindari jikalau Anda memahami penyebabnya dan merubah adat istiadat dikala berprofesi. Berikut ini adalah contoh penyakit pengaruh kerja beserta penjelasannya:

1. Asma

Para pekerja yang sering kali terpapar asap kimia, gas, dan debu rentan mengalami kondisi ini. Keluhan lazimnya kian kencang muncul jikalau pekerja tidak mengaplikasikan alat pelindung berupa masker wajah. Pekerja yang berisiko mengalami asma adalah pekerja di pabrik tekstil, penata rambut, tukang kayu, dan tukang las.

Asma yang dipicu oleh pekerjaan mempunyai gejala yang sama dengan penyakit asma pada lazimnya, adalah mengi, sesak napas, dan batuk. Hanya saja, gejala asma yang muncul lazimnya akan memburuk dikala sedang berprofesi dan membaik dikala sedang libur.

Tingkat keparahan asma sebab pekerjaan tergantung pada seberapa lama Anda terpapar pemicunya. Kian lama dan kian sering kali Anda terpapar, kian parah gejala asma yang muncul. Tapi, ini juga berarti gejala akan lebih mudah disembuhkan jikalau penderita didiagnosis lebih kencang.

2. Carpal tunnel syndrome (CTS)

CTS rentan dialami oleh pekerja yang sering kali mengaplikasikan tangannya untuk gerakan yang sama dan berulang-ulang. Pekerja yang rentan terkena kondisi ini adalah pekerja kantoran yang sering kali mengetik, pengemas barang, pekerja bangunan, dan penjahit.

CTS ditandai dengan gejala berupa sensasi kesemutan, mati rasa, atau kelemahan pada tangan. Keluhan ini dapat diredakan dengan mengistirahatkan tangan sebentar dikala berprofesi, mengompres tangan dengan es, dan mengonsumsi obat pereda nyeri.

3. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak dapat terjadi pada pekerja yang sering kali bersentuhan dengan zat kimia, pestisida, bahan pengawet, nikel, parfum, pewarna rambut, sampai perhiasan yang dapat mengiritasi kulit atau memunculkan respons alergi.

Dermatitis kontak ditandai dengan ruam merah yang gatal, kering, dan bersisik. Kulit juga dapat mengeras, pecah-pecah, dan terasa nyeri dikala disentuh. Pekerja dapat menghindari keluhan ini dengan mengaplikasikan alat pelindung dikala berprofesi, contohnya sarung tangan karet.

4. Penyakit paru kronis

Seseorang yang berprofesi di daerah tambang batu bara, pabrik tekstil, pabrik bahan bangunan, bengkel, atau pengelas, berisiko terkena penyakit paru kronis. Salah satu contoh penyakit ini adalah asbestosis dan black lung disease. Keluhannya dapat berupa batuk kronis, sesak napas, atau nyeri dada.

Berbeda dengan asma, penderita akan tetap mengalami keluhan penyakit paru kronis padahal tidak lagi terpapar pemicu. Ini sebab kerusakan paru-paru yang ditimbulkan telah menetap, sehingga gejalanya akan terus-menerus ada.

Baca Juga Untuk Kesehatan : Makanan Penurun Kolesterol, Ada Terong Hingga Alpukat. Penasaran?

Oleh sebab itu, penderita harus secara rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan bentang panjang.

Selain penyakit di atas, masih banyak penyakit lain yang dapat disebabkan oleh pekerjaan, contohnya gangguan pendengaran, tetanus, vitiligo, sampai kanker. Biasanya, penyakit-penyakit ini berawal dari kurangnya kesadaran akan pentingnya mengaplikasikan alat pelindung diri selama berprofesi.

Tiap-tiap pekerjaan mempunyai risiko kesehatan masing-masing. Agar Anda tidak mengalami penyakit pengaruh kerja, jangan lupa untuk selalu mengaplikasikan alat pelindung diri yang pantas dan beristirahatlah jikalau merasa lelah.

Lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter mengaplikasikan asuransi kesehatan karyawan yang Anda miliki, terlebih jikalau Anda berprofesi di lingkungan yang rentan terkena penyakit pengaruh kerja.