bookmark_borderRekomendasi Saham Hari Ini: UNVR, MYOR, ICBP, dan INDF

 

Sektor consumer goods atau barang yang dapat dikonsumsi diperkirakan akan mengalami peningkatan. Membaiknya sektor ini didorong oleh aktivitas masyarakat yang kini sudah mulai kembali pulih seiring dengan meredanya pandemi covid-19 di tahun 2023.

Kembalinya aktivitas ini pun kembali mendorong konsumsi dan membuat resilensi ekonomi yang ada di tahun 2023 ini menjadi lebih kuat.

Eka Savitri yang merupakan Analis BRI Danareksa menyebutkan bahwa di bulan Ramadhan dan perayaan idul fitri ini juga akan memberikan dampak dalam meningkatkan jumlah penjualan perusahaan pada sektor consumer di kuartal I 2023.

Berikut ini kami akan memberikan rekomendasi saham pada UNVR, MYOR, ICBP, dan INDF selengkapnya.

1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Meski momentum dari diskon akhir tahun pada kuarter keempat dari tahun 2022 cukup membuat khawatir, UNVR diharapkan masih bisa memberikan kinerja yang baik pada tahun 2023 ini. Karena adanya penurunan harga di dalam komoditas bisa mempengaruhi bantalan margin. UNVR juga dapat memberikan implementasi pada merek perawatan pribadi dan foods and refreshment (F&R, sambil mengulangi angka dari perawatan rumah tangga mereka.

  • Rekomendasi: Buy
  • Target harga: Rp 6.300 per saham

2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Kondisi yang ada saat ini dapat memberikan preferensi pada investor yang diprediksi lebih condong pada perusahaan comsumer yang lebih defensif. MYOR sendiri memiliki kemampuan dalam melakukan lindung nilai dari risiko pergerakan mata uang yang bersamaan dengan itu, ada pangsa pasar yang kuat. Risiko yang ada dari MYOR adalah adanya penurunan dari permintaan penjualan, kenaikan biaya operasional, depresiasi rupiah, dan adanya ketidakpastian politik.

  • Rekomendasi: Buy
  • Target harga: Rp 3.100 per saham

3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

ICBP adalah perusahaan consumer yang diuntungkan di bulan Ramadhan dan juga perayaan idul fitri ini. Dengan adanya momentum ini, perusahaan yang berjalan pada sektor makanan dan minuman diprediksi akan mendapatkan peningkatan dari jumlah penjualannya, terutama di awal bulan April 2023. ICBP juga diprediksi dapat mendapatkan pendapatan pada kuartal I 2023 yang lebih kuat. Hal ini didorong dengan peningkatan dari margin yang didukung dengan biaya produksi yang rendah.

 

  • Rekomendasi: Buy
  • Target harga: Rp 12.400 per saham

4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

 

INDF masih menarik untuk dipertimbangkan melihat pertumbuhan kinerja perusahaan yang stabil dan ekspansi yang terus dilancarkan. Kinerja INDF ke depan didorong pertumbuhan pendapatan Bogasari yang diprediksi pulih akibat mulai stabilnya harga gandum global di awal tahun 2023.

Terakhir ada INDF yang masih menarik untuk dipertimbangkan, apalagi saat ini pertumbuhan kinerja dari perusahaannya yang stabil. Ekspansi dari INDF pun masih terus dilancarkan. Kinerjad dari perusahaan ini ke depan didorong dengan pendapatan dari Bogasari yang diprediksi bisa pulih karena harga gandum global kini menjadi lebih stabil di awal tahun 2023.

  • Rekomendasi: Hold
  • Target harga: Rp 8.500 per saham

bookmark_borderV BTS Jadi Brand Ambasador dari SimInvest, Siapa Target Sinarmas Sekuritas?

 

PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan bahwa mereka menargetkan untuk mendapatkan 1 juta downloader dan 500 ribu pengguna aktif untuk melakukan investasi setelah menggandeng salah satu personel BTS, yakni Kim Tae-hyung atau V BTS, sebagai brand ambasador mereka untuk aplikasi SimInvest.

Ferita Lie yang merupakan Presiden Komisaris Sinarmas Sekuritas menyebutkan bahwa penunjukkan V sebagai brand ambassador diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak dari masyarakat untuk ikut berinvestasi dan mewujudkan finansial yang lebih baik ke depannya.

“Kita saat ini punya target secara general bisa 1 juta downloader, dan sekitar 50% yang aktif berinvestasi atau sekitar 500 ribu (nasabah) sudah fantastis. Dimana 10 juta investor baru di Indonesia cukup besar potensinya, kita benar-benar mau menjaring nasabah-nasabah muda untuk berinvestasi,” ujar Ferita usai konferensi pers di Sarinah, Rabu (1/3).

Selain itu Ferita juga menyampaikan mengenai total nasabah yang aktif di SimInvest saat ini masih di bawah 100 ribu pengguna. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, jumlah dari transaksi nasabah akan semakin meningkat dari bulan Maret hingga bulan Juni 2023, sekitar 30% – 40%.

Kerja sama ini dilakukan dalam mengkampanyekan SimInvest sebagai platform untuk melakukan investasi yang aman dan inovatif untuk para generasi Milenial dan Z.

Penunjukan brand ambassador dari Korea bukan kali pertama dilakukan oleh SimInvest. Sebelumnya, mereka menggandeng Hyun Bin yang merupakan aktor asal Korea sebagai brand ambassador mereka.

“Sebelumnya pakai hyun bin dan animo masyarkat luar biasa, karena keberhasilan tersebut kami memutuskan untuk mencari brand ambassador yang baru agar dapat mencetak hal yang bagus dari sebelumnya,” jelasnya.

Ferita menyebutkan, budaya Korea kini sudah semakin melekat di hati masyarakat Indonesia. Selain itu track record V sudah dikenal dengan baik oleh publik, ia adalah sosok yang energik dan kreatif, sehingga dinilai bisa mempresentasikan SimInvest dengan sangat baik.

Kerja sama ini pun hadir bersamaan dengan lonjakan apresiasi dari budaya pop Korea dikalangan generasi muda, yang dikomandoi oleh fenomena global BTS. Kolaborasi yang dilakukan dengan boyband Korea Selatan menurut Studi iPrice 2021 akan sangat meningkatkan kesadaran merek di Asia Tenggara. Bahkan secara khusus, V dapat menyumbangkan 26 persen dari pencarian Google di Asia Tenggara.

Wira Anjalu yang merupakan Chief Investment Officer Sinarmas Asset Managemeent menilai bahwa penunjukkan V BTS sebagai brand ambassador diharap bisa meningkatkan rata-rata transaksi harian.

“Tentu, kita sih harapannya dapat meningkatkan minat para milenial dan gen Z untuk transaksi pada aplikasi SimInvest sehingga menaikan jumlah transaksi harian di bursa,”ujarnya.

Pada semester pertama tahun ini terdapat tantangan yang berasal dari re opening China sehingga aliran dana berpindah ke China, Thailand, dan Vietnam, ini membuat adanya pergerakan IHSG yang tak kunjung naik.

 

“Ditambah ada sentimen threshold, setelah data Amerika Serikat (AS) yang cukup kuat, dan sebelumnya ada pergeseran going concern inflasi, dan sekarang malah bisa dibilang concern nya inflasi kembali naik,” jelasnya.

 

bookmark_borderSampai Saat Ini Obligasi Ritel Masih Menjadi Pilihan Investasi

 

Berkat minat atas obligasi ritel yang tinggi, pemerintah dikabarkan akan meningkatkan alokasi penerbitan SUrat Berharga Negara (SBN) ritel di tahun 2023 mendatang. Angka ini akan menjadi sebesar Rp130 triliun, di mana naik 30 persen dibandingkan target 2022 yang sebesar Rp100 triliun.

Deni Ridwan yang merupakan Direktur Surat Utang Negara (DJPPR) Kementrian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan bahwa penambahan dari alokasi ini dilakukan seiring dengan semakin tinggi minat dari masyarakat dalam melakukan investasi di SBN ritel. Menurut Deni Ridwan, di tahun 2021 dan 2022 terdapat banyak masyarakat yang tidak berhasil untuk melakukan invetasi SBN karena mereka kehabisan kuota.

SBN ritel sendiri cocok bagi para investor yang ingin berinvestasi aman, mendapatkan keuntungan, dan juga bermanfaat untuk orang banyak. Setiap tahunnya pemerintah akan menerbitkan SBN Ritel yang menjadi bagian di dalam sumber pembiayaan Anggaran Negara. Oleh karena itu di tahun 2022 pemerintah akan kembali menerbitkan SBN Ritel.

Pemerintah akan menerbitkan 6 seri SBN ritel, di mana seri terakhir dri SBN RItel di tahun ini ditawarkan kepada investor ritel selama 20 hari, yaitu dari tanggal 11 November – 30 November. Penerbitan itu terdiri dari SBN Ritel jenis konvensional yakni Surat Utang Negara (SUN) Ritel 3 seri yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI) 2 seri, Savings Bond Ritel (SBR) 1 seri, serta SBN Ritel jenis syariah atau SBSN yaitu Sukuk Tabungan (ST) 1 seri dan Sukuk Negara Ritel (SR) 2 seri.

Harapannya tahun depan (2023) tetap sama, ada 6 seri SBN Ritel, dan ada harapan bertambah kuota penjualan agar semakin banyak warga negara menikmati investasi di instrumen yang aman, nyaman dan menguntungkan yakni SBN Ritel.

Dengan penambahan kuolta ini, maka diharapkan akan semakin besar kesempatan bagi para investor termasuk dengan investor ritel yang baru untuk melakukan investasi di SBN Ritel. Penambahan ini juga didukung dengan animo masyarakat yang membuat penerbitan SBN Ritel yang tadinya senilai Rp100 triliun, kini melewati target.